hari jadi
Ragam

Pengunjung Mulai Tak Nyaman Berwisata ke Mangrove Tongke-Tongke


  Senin, 9 Januari 2017 12:32 am

Sinjai Timur, Sinjai.Info,- Kesan tidak nyaman mulai dirasakan sejumlah pengunjung yang datang berakhir pekan di Pusat Studi Mangrove Tongke-Tongke, Kecamatan Sinjai Timur. Pasalnya, sejak dua pekan terakhir mulai bermunculan para pedagang yang berjualan di koridor jembatan.

Bahkan ironisnya, ada pedagang yang menggelar jualan di pusat informasi mangrove. Kondisi ini menyebabkan pengunjung yang ingin membaca informasi tentang hutan mangrove Tongke-Tongke, dan mengabadikan gambar di tempat ini terhalang oleh barang dagangan dan meja serta kursi milik pedagang.img_7225

“Ini sangat mengganggu karena ruang untuk berfoto menjadi berkurang” kata Wati, pengunjung dari Sinjai Utara. Berbeda dengan Wati, Pengunjung lainnya, Rahmat, merespon adanya pedagang di kawasan itu. Hanya ungkapnya perlu ditata agar tidak terkesan jorok nantinya.

“Malah bagus kalau ada pedagang, hanya perlu ditata supaya tidak mengganggu kenyamanan pengunjung. Kalau perlu berjualan seperti di kafe terapung yang ada sudah ada di tempat ini. Jangan berjualan di koridor.” harap Rahmat.

Selain munculnya sejumlah pedagang kaki lima di sepanjang jembatan, di kawasan mangrove Tongke-Tongke juga terlihat terpasang kaplingan, yang entah dipasang oleh siapa.img_7228

Tokoh masyarakat Sinjai Timur, yang juga inisiator pengembangan kawasan hutan mangrove Tongke-Tongke, Zainuddin, membenarkan banyaknya masalah yang terjadi di kawasan yang telah menjadi laboratorium mangrove di Indonesia ini. Masalah itu diantaranya, pengkaplingan lokasi parkir oleh warga, munculnya pedagang kaki lima, hingga belum jelasnya pengelolaan kawasan ini.

“Masyarakat juga tidak bisa disalahkan karena memang belum ada aturan tentang siapa pengelola, dan bagaimana bentuk pengelolaan kawasan hutan mangrove Tongke-Tongke. Harusnya pemerintah daerah cepat mengambil tindakan, dengan berkoordinasi pemerintah pusat mengenai bentuk pengelolaan kawasan ini.” beber Zainuddin, kepada Sinjai Info, Ahad (8/1/2017) siang.img_7227

Zainuddin yang juga sahabat karib Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti, itu bahkan mengaku sudah beberapa kali menyampaikan masalah ini kepada Bagian Hukum Setdakab Sinjai, dan Sekretaris Daerah, H. Taiyeb A. Mappasere. “Namun hingga saat ini belum ada jalan keluar yang diberikan oleh pemerintah daerah,” ungkap Zainuddin, yang juga aktivis lingkungan ini.

Bagi Zainuddin, kawasan hutan mangrove Tongke-Tongke saat ini bukan lagi sekadar pusat studi mangrove. Namun kawasan ini telah berubah menjadi obyek wisata yang tak pernah sepi pengunjung. Ia berharap regulasi tentang pengelolaan kawasan ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. (ZAR)

caleg

Berita Pilihan

Makassar Satu Kabar Muna Satu Kabar Satu Kabar
To Top